Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Di Hadapan MPW Pemuda Pancasila Kaltim, Bamsoet Ajak Sebarkan Semangat Kebangsaan

Kamis, 15 Oktober 2020 22:02 WIB
Ketua MPR Bambang Soesatyo (Foto: Dok. MPR)
Ketua MPR Bambang Soesatyo (Foto: Dok. MPR)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua MPR Bambang Soesatyo memastikan, menjelang usia ke-61 tahun, Pemuda Pancasila telah mentransformasikan diri menjadi organisasi kemasyarakatan yang semakin disegani. Terutama, karena etos kerja dan keteguhan komitmennya untuk mengawal kedudukan Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara. 

"Seiring perjalanan sejarah bangsa Indonesia, Pancasila telah mengalami pasang dan surut dalam pusaran dinamika zaman, melampaui berbagai dimensi perubahan sosial, dan melewati berbagai ujian kebangsaan. Namun, satu hal yang pasti, dalam situasi dan kondisi apa pun, Pemuda Pancasila akan selalu berdiri tegak di garda terdepan sebagai patriot pembela Pancasila," ujar Bamsoet, sapaan akrab Bambang, dalam Sosialisasi Empat Pilar MPR bersama Majelis Pimpinan Wilayah (MPW) Pemuda Pancasila Kalimantan Timur secara virtual, Kamis malam (15/10).

Ketua DPR ke-20 ini menjelaskan, dalam berbagai wacana di ruang publik, telah banyak didapati referensi dan rujukan yang mengungkapkan betapa besar potensi sumber daya alam yang dimiliki Indonesia. Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia dengan total wilayah perairan seluas 5,8 juta kilometer persegi, potensi sumber daya alam bahari yang dimiliki bangsa Indonesia sangat berlimpah.

Baca juga : Temui Pasukan Bantuan Pengamanan Parlemen, Bamsoet Beri Bantuan Makanan

"Badan Pangan Dunia (FAO) memperkirakan potensi lestari sumber daya ikan laut Indonesia sebesar 12,54 juta ton per tahun. Belum lagi kekayaan alam non-hayati yang kita miliki, seperti aneka bahan tambang yang terhampar di seluruh wilayah Nusantara," jelas Bamsoet. 

Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini menerangkan, dengan kekayaan sumber daya alam yang begitu berlimpah, ditambah posisi geografis Indonesia yang strategis di antara dua benua dan dua samudra, menjadikan Indonesia sebagai 'center of gravity' perdagangan dunia. Dimana lebih dari 80 persen perdagangan dunia dilaksanakan melalui laut dan 40 persen di antaranya melalui perairan Indonesia.

"Di satu sisi, kekayaan alam dan posisi strategis tersebut adalah karunia Tuhan yang patut kita syukuri. Di sisi lain, kondisi tersebut menempatkan kita dalam posisi rawan dari pengaruh dan infiltrasi asing. Saat ini dinamika lingkungan strategis global diwarnai kompetisi dan perebutan pengaruh negara-negara besar, yang telah menempatkan Indonesia pada pusat kepentingan global. Jika tidak siap dan waspada kita dapat saja tergilas dalam kompetisi global yang tidak mengenal batas dan waktu," terang Bamsoet.

Baca juga : Sebelum Vaksin Tersedia, Bamsoet Ajak Setiap Warga Patuhi Protokol Kesehatan

Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila ini menambahkan, berbaurnya ancaman militer dan non-militer mendorong terciptanya dilema geopolitik dan geostrategis global yang sulit diprediksi dan diantisipasi. Konsepsi mengenai keamanan nasional telah mengalami pergeseran paradigma, di mana ancaman terhadap keamanan nasional tidak lagi bersifat kasat mata dan konvensional. Tetapi, bersifat kompleks, multidimensional, serta berdimensi ideologis.

"Ancaman yang bersifat ideologis tersebut hadir dalam beragam fenomena, antara lain berkembangnya sikap intoleransi dalam kehidupan beragama, tumbuhnya radikalisme dan terorisme serta beragam bentuk ancaman yang menggerus sendi-sendi persatuan dan kesatuan bangsa kita. Melalui derasnya arus globalisasi yang menembus batas-batas teritorial, ancaman ideologis tersebut semakin terasa nyata. Nilai-nilai asing yang merasuk melalui globalisasi mulai menggeser nilai-nilai kearifan lokal kita, adab sopan santun kita, tradisi dan seni budaya kita, dan segenap nilai-nilai ke-Indonesiaan kita," tandas Bamsoet.

Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia ini menegaskan menghadapi ancaman ideologis tersebut, tidak boleh direspon hanya dengan memperkuat kekuatan militer dan persenjataan, atau membangun benteng-benteng pertahanan fisik yang memagari wilayah Nusantara. Solusi yang paling tepat dan rasional untuk menjawab persoalan tersebut adalah dengan membangun benteng ideologi.

Baca juga : Banyak Yang Sembuh, Tingkat Kematiannya Nol

"Semangat nasionalisme tidak hanya dibangun melalui slogan, melainkan diimplementasikan dalam tindakan nyata. Dalam kaitan ini, saya sangat mengharapkan partisipasi segenap kader Pemuda Pancasila di seluruh wilayah Nusantara, agar turut berperan aktif menyampaikan narasi-narasi kebangsaan dalam kerangka menumbuh kembangkan semangat nasionalisme dan membangun wawasan kebangsaan, khususnya kepada para generasi muda bangsa," pungkas Bamsoet. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.