Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Kalau Laju Penularan Terkontrol, Covid-19 Tak Seseram HIV atau MERS

Rabu, 12 Mei 2021 22:15 WIB
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. (Foto: BNPB)
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. (Foto: BNPB)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan, virus Corona tidak separah virus-virus lain seperti HIV penyebab AIDS atau virus MERS yang dulu menyerang Timur Tengah. Fatality rate Covid-19 tidak setinggi dua virus tersebut.

"Asal bisa teridentifikasi dan dirawat dengan cepat, Insyaallah, sembuh," ujar Budi dalam rapat koordinasi micro lockdown yang digelar virtual, Selasa (11/5) malam.

Menurut Budi, hitung-hitungannya, dari 100 orang yang terpapar Covid-19, hanya 20 yang butuh dirawat di rumah sakit, dengan 5 persen di antaranya dirawat di ruang ICU. Sementara 80 persen sisanya, cukup menjalani isolasi mandiri di rumah, dan akan sembuh sendiri.

Tapi Covid-19 akan jadi masalah besar ketika laju penularannya tak terkendali. Orang yang terinfeksi dan butuh dirawat, jadi melebihi kapasitas rumah sakit. Hal itu yang saat ini terjadi di India.

Baca juga : Kapolri: Tanpa Penyekatan Mudik, Kasus Covid-19 Bisa Naik 30 Kali Lipat

Karena itu, dipaparkan Budi, pemerintah melakukan upaya untuk mengontrol laju penularan virus yang pertama kali terdeteksi di Wuhan, China itu.

Untuk mencapai tujuan tersebut, beberapa upaya harus dilakukan. Salah satunya, vaksinasi. Vaksinasi bisa menghambat laju penularan karena semakin banyak orang yang imunitasnya terbentuk.

"Tapi ada dua lagi yang sangat penting, tapi kadang-kadang suka terlewat. Padahal penting sekali, dan ini harus dijalankan bersama-sama dengan vaksinasi. Malahan harusnya dapat perhatian yang lebih besar dari vaksinasi," beber eks Direktur Utama Bank Mandiri itu.

Dua strategi itu adalah disiplin protokol kesehatan 3M (memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak), serta pelaksanaan 3T alias testing, tracing, dan treatment.

Baca juga : Satgas: Tidak Mudik, Langkah Terbaik Melindungi Diri

Dalam menerapkan protokol kesehatan, Pemerintah Daerah (Pemda) diminta Budi untuk mendisiplinkan masyarakat. Minimal, untuk memakai masker. Protokol kesehatan yang satu ini, katanya, bisa mencegah penularan hingga 95 persen.

"Ini tidak susah sebenernya. Jauh lebih mudah daripada nyuruh orang datang untuk disuntik atau dirawat di rumah sakit. Tapi mendisiplinkan masyarakat memang susah," sesal Budi.

Kemudian, dalam pelaksanaan 3T, Pemerintah Daerah (Pemda) juga mesti disiplin. Jika ada yang terkonfirmasi positif Covid-19, kepala daerah harusnya langsung melacak kontak erat orang tersebut.

World Health Organization (WHO) merekomendasikan penelusuran terhadap 30 kontak erat dalam waktu 72 jam.

Baca juga : Bantu Cegah Penyebaran Covid-19, PLN Group Serahkan 3.300 Rapid Tes Antigen

"Kalau nggak bisa, 15 kontak erat. Kalau nggak bisa juga, 10. Tapi jangan 1, 2, apalagi nggak dicari. Semua kontak erat itu harus dites. Kalau positif, segera diisolasi. Ini bisa menurunkan laju penularan," imbaunya.

Budi menyebut, beberapa negara yang tidak menjalankan vaksinasi, bisa sukses mengendalikan pandemi hanya dengan bekal dua strategi itu. Kehidupan masyarakat di beberapa negara itu kini relatif normal. "Contohnya Australia, dan Korea Selatan," ungkapnya.

Karena itu, Budi sampai mengulang tiga kali imbauan bagi kepala daerah untuk mengedukasi warga agar memakai masker dan mengintensifkan 3T di akhir paparannya. [JAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.