Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Etika Politik Nabi Muhammad SAW

Merintis Toleransi (1)

Senin, 6 September 2021 06:24 WIB
Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

RM.id  Rakyat Merdeka - Sulit mencari padanan tokoh toleransi sebelum Nabi Muhammad SAW. Beberapa orientalis pengagum Nabi Muhammad seperti Philips K Hitti, Michel Hart, dan Thomas Carlyle, bahkan sangat terkesan dengan sikap toleransi Nabi Muhammad SAW.

Baca juga : Tentang Ujaran Kebencian (3)

Di antara mereka menyebutnya sebagai The Father of Tolerance terhadap Nabi Muhammad SAW. Mereka terkesan ketika Nabi Muhammad SAW menyelesaikan beberapa kasus antar umat beragama, seperti pada kasus perebutan kembali kota Mekkah (Fathu Makkah). Nabi meninggalkan tradisi perang Arab Jahiliyah, pihak yang kalah laki-lakinya dibunuh, perempuannya dijadikan budak. Nabi meninggalkan tradisi itu lalu memberikan kemerdekaan kepada kaum laki-laki dan perempuan.

Baca juga : Menyikapi Ujaran Kebencian (2)

Toleransi dalam arti menjalin hubungan yang harmonis antara berbagai komponen warga bangsa/ negara merupakan salah satu ciri khas ajaran Islam. Banyak ayat dan hadis yang menyatakan dukungan toleransi secara terbuka dengan berbagai komunitas masyarakat. Islam tetap menghargai agama, etnik, dan berbagai perbedaan yang terjadi di masyarakat.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.